Kingdom Hearts - Unavailable

Rabu, 04 Mei 2011

Amerika dilarang berada di afghanistan pasca kematian Osama

Amerika Serikat akan mulai menarik pasukannya dari Afghanistan pada Juli mendatang.
Sementara penanganan keamanan diserahkan kepada pasukan Afghanistan.
Perang ini telah memasuki tahun kesepuluh, dimana korban sipil sangat besar dan rakyat sudah jenuh berperang.
Pemberontak memang dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar kematian, tapi pembunuhan yang dilakukan pasukan asing telah menimbulkan kemarahan secara luas.
Tapi seperti yang dilaporkan Malyar Sadeq dari Kabul, banyak juga yang menganggap pemerintahan Afghanistan belum begitu kuat untuk melindungi mereka.

Di sebuah restoran di Kabul, beberapa orang sedang berdiri di depan televisi menonton siaran langsung pidato Presiden Karzai.
Ia mengumumkan nama tujuh provinsi dimana pasukan asing akan ditarik dan tugasnya akan diambil alih oleh pasukan keamanan lokal bulan Juli mendatang.
Presiden Karzai yakin mereka siap.
“Kami paham mengambil alih seluruh tanggung jawab pemerintahan, keamanan dan rekonstruksi, saat negara kita masih berkutat dengan warisan 30 tahun perang yang memburuk. Sementara gangguan dan pengrusakan yang terus berlanjut juga bukan hal yang mudah. Tapi rakyat Afghanistan tidak ingin lagi melihat orang lain membela negara mereka dan rakyat Afghanistan siap untuk mengambil alih keamanan di negara mereka.“
Ibukota provinsi Helmand, Lashkarga, adalah salah satu daerah yang akan diserahkan kembali ke pasukan pemerintah Afghanistan.
Tapi sedikitnya ada tiga daerah di provinsi itu yang berada dibawah kekuasaan Taliban dimana pertempuran terus terjadi.
“Nama saya Sher Mohammad, berasal dari provinsi Helmand. Pasukan keamanan Afghanistan tidak bisa menjamin keamanan kota kami. Sekarang saja situasinya tetap buruk padahal ada pasukan Afghanistan dan internasional di sini. Jika pasukan asing pergi, bagaimana kami bisa melawan pemberontak bersenjata? Kami tidak punya pasukan profesional atau senjata canggih untuk mempertahankan daerah kami. Dan ini membuat kami prihatin.”
Tapi suasana berbeda dirasakan di Mazar-e- Sharif, ibu kota provinsi Balkh, yang juga akan diambil alih pasukan keamanan Afganistan.
Ribuan orang sedang menonton acara kembang api untuk menandai malam pertama Tahun Baru Afghanistan.
Gubernur Provinsi Balkh, Ata Mohammad Noor.
“Presiden Karzai telah membuat keputusan yang tepat. Pasukan keamanan asing tidak punya peran yang sangat besar di sini. Mereka hanya melakukan beberapa patroli di luar kota. Kami menyambut baik pengumuman ini dan kami jamin keamanan kota ini. Kami sedang bergerak menuju kemerdekaan.”
Jumlah Polisi Nasional dan Tentara Nasional Afghanistan diperkirakan mencapai lebih dari 400 ribu orang pada 2014.
Menteri Pertahanan, Jenderal Abdul Rahim Wardak, mengatakan mereka telah meminta lebih banyak peralatan militer kepada NATO dan Amerika Serikat.
“Dengan 280 ribu tentara nasional Afghanistan saat ini,  kami butuh tank, pasukan artileri dan roket, pesawat pemburu, pesawat deteksi, membentuk pasukan pertahanan wilayah, radar dan pertahanan pasukan darat oleh angkatan udara, dari sekutu Amerika Serikat dan NATO. “
Tapi ada tanda-tanda kekhawatiran kalau pasukan Afghanistan tidak bisa melaksanakan tugasnya.
Saya sedang ikut patroli dengan militer Afghanistan di Provinsi Helmand. Kami berada di belakang konvoi saat tiba-tiba kendaraan yang ada di depan diserang.
Sebuah pesan dikirimkan untuk memperingatkan kami yang ada di belakang lewat radio, tapi peralatannya sangat buruk sehingga pesannya sulit dimengerti.
Setiap tahun NATO menghabiskan lebih dari 12 juta dolar atau lebih dari 100 miliar rupiah untuk meningkatkan kemampuan pasukan keamanan Afghanistan.
Jenderal Josef Blotz, juru bicara ISAF-NATO di Afghanistan.
“Kami merasa puas dengan persiapan kondisi transisi. Namun, mereka tidak dapat diubah. Jadi, kami perlu memperkuat capaian agar mampu melaksanakan transisi. Dan prestasi yang telah dibuat hanya mungkin terjadi karena perkembangan dan pertumbuhan besar-besaran pasukan keamanan Afghanistan. Baik dalam jumlah maupun kualitas. Dan apa yang bisa kami lihat, pasukan keamanan Afghanistan berada di jalur yang benar. Dan mereka akan mampu mengambil alih mulai tahun ini.”
Vikram Sindh, deputi utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan dan Pakistan mengatakan mereka tidak punya rencana untuk membuat pangkalan permanen di negara itu.
“Amerika Serikat tidak berencana untuk memiliki pangkalan permanen di Afghanistan. Ada orang Amerika yang percaya kami harus punya pangkalan di sini, tapi apa yang kami inginkan dalam pemerintahan ini adalah, hubungan permanen jangka panjang dengan Afghanistan, yang mencakup bantuan sipil dan kerjasama militer. Berupa kehadiran militer dan kerjasama kedua negara secara tepat.”
Sehari sesudah membuat pengumuman soal peralihan tanggung jawab keamanan, Presiden Karzai mengunjungi sebuah sekolah.
Ia mendengarkan pemimpin masa depan negeri itu membawakan lagu kebangsaan untuk menandai akhir liburan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar