Kingdom Hearts - Unavailable

Sabtu, 30 April 2011

7 Aliran sesat yang perlu diwaspadai

Sedikitnya tujuh aliran kepercayaan yang dinilai menyimpang atau sesat oleh Polda Jateng, mulai diwaspadai masuk ke wilayah Kabupaten Karanganyar.
Hal ini mengingat salah satu aliran kepercayaan, yakni jaringan Al Qiyadah Al Islamiyah, pernah ada di Karanganyar 2007 silam.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Juhdi Amin, ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Kamis (28/4), menyebutkan tujuh aliran yang dinilai menyimpang atau sesat di antaranya aliran Amanat Keagungan Ilahi (Aki) termasuk jaringan Al Qiyadah Al Islamiyah, aliran Islam Sejati, Ma’rifat Sabdo Kusumo, Ruh Suci atau Tri Tunggal, Thoriqoh Akmaliyah, Padepokan Padang Ati, Komunitas Millah Abraham.

Menurutnya ketujuh aliran tersebut masuk dalam rekomendasi untuk diwaspadai sesuai hasil rapat koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yang digelar belum lama ini. Apalagi di Desa Papahan, Tasikmadu, pada 2007 ada jaringan Al Qiyadah Al Islamiyah dengan jumlah jemaah sebanyak 27 orang.

”Meski mereka sudah kembali ke jalan yang benar tapi kami tetap waspada aliran-aliran sesat masuk ke Karanganyar,” ujarnya.

Juhdi Amin menjelaskan aliran kepercayaan jamaah Al Qiyadah Al Islamiyah hanya mensyaratkan salat sehari semalam diwajibkan satu kali saja dengan jumlah rakaat ganjil mulai pukul 01.00-14.00 WIB. Menurut Juhdi, penganut kepercayaan ini menyakini salat lima waktu belum saatnya dijalankan saat ini.

Aliran ini juga mengganti kalimat syahadat dengan asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna al masih al ma’wud rasulllullah. Selain itu, imbuh Juhdi, aliran ini juga menyebut daging binatang babi, anjing dan minuman keras belum tentu haram di hadapan Allah dan adanya nabi/rasul baru setelah Nabi Muhammad SAW yaitu Ahmad Musadeq.

Dia menuturkan untuk mewaspadai masuknya jaringan aliran kepercayaan yang dianggap sesat ke Karanganyar, pihaknya mengerahkan 350 penyuluh agama yang tersebar di seluruh wilayah Bumi Intanpari. Para penyuluh agama akan melakukan pendekatan dan memberikan penyuluhan agama kepada masyarakat. Selain itu mereka melakukan inventarisasi untuk memastikan ada tidaknya jaringan kepercayaan sesat di Karanganyar. Termasuk, dia menuturkan mewaspadai adanya organisasi Negara Islam Indonesia (NII). ”Masyarakat Karanganyar bukanlah konseptor tapi biasanya aliran-aliran itu dari luar yang masuk ke sini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar